Jika hewan mengutamakan pejantan, Jika Manusia Utamakan Induknya dalam hal mencari keturunan

 


Jika hewan utamakan pejantannya, Jika Manusia Utamakan Induknya dalam hal keturunan


Ya.. itulah makna dari obrolan kecil antara saya dengan salah seorang guru disela jam istirahat MTs. Bahrul Ulum Genukwatu tempat saya bekerja dulu.

 Obrolan ringan tersebut mampu membuka mata hati untuk berfikir lebih jauh tentang peran sosok ibu yang akan menjadi tauladan bagi anak.

Ibarat kertas yang masih bersih, karakter anak ditentukan oleh lingkungan terdekat. ya.. siapa lagi kalau bukan ibu. Sosok ibu menjadi benteng terakhir sekaligus guru bagi anak anak.

 Dikala sikecil membutuhkan informasi dia menjadi orang terdekat yang akan menjadi sumber pengetahuan, dikala sikecil mendapatkan informasi yang kurang tepat ibu menjadi orang terdekat sebagai penyaring sekaligus benteng bagi sikecil. 

Tak berlebihan jika kemuadian Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548) itu mengisyaratkan bahwa peran ibu begitu luar biasa terhadap tumbuh kembang anak.

Hal tersebut berbanding terbalik jika kita melihat makhluk allah berupa hewan. Pada umumnya peternak dikampung kampung lebih mengutamakan pejantannya dalam hal mencari keturunan. Ya, karena yang mereka butuhkan hanyalah keturunan fisik dari pejantannya saja. Tak sama dengan manusia yang juga butuh pendidikan serta akhlak.

Ketidak samaan itulah yang membuat peran ibu begitu luar biasa bagi tumbuh kembang anak. “menjadi benteng sekaligus menjadi guru terdekat bagi anak”.


"Jika hewan utamakan pejantannya, jika manusia utamakan Induknya" itulah makna obrolan kecil antara saya dengan salah seorang guru mengingat betapa besarnya peran ibu dalam mendampingi perjalanan hidup sikecil. semoga allah selalu memuliakan "ibu".

Komentar

  1. Ada empat hutang yang tak pernah kita bisa membayarnya pada orangtua. Nabi mengisyaratkan ibu, ibu, ibu, baru ayah. Empat itu adalah ovum, rahim, air susu dan sperma.

    BalasHapus
  2. Allah.. Saya mendapatkan ilmu baru yg belum pernah saya ketahui sebelumnya dari penjelasan panjenengan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wong tuo ikut Njaran, sesuai permintaan Dinas Pendidikan Kab Jombang

Cerita Girilya para pejuang dikecamatan Ngoro yang libatkan petugas pengatur air

Galon kusam dan mimpi besar Toko cak irwan